SIKAP YANG BENAR DALAM MENGHADAPI PENCOBAAN (Mazmur 141:1-4)

SIKAP YANG BENAR DALAM MENGHADAPI PENCOBAAN (Mazmur 141:1-4)

 FIRMAN TUHAN:

  • Mazmur Daud. Ya TUHAN, aku berseru kepada-Mu, datanglah segera kepadaku, berilah telinga kepada suaraku,  waktu aku berseru kepada-Mu! 141:2 Biarlah doaku adalah bagi-Mu seperti persembahan ukupan,   dan tanganku yang terangkat seperti persembahan korban pada waktu petang. 141:3 Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku!   141:4 Jangan condongkan hatiku kepada yang jahat , untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang fasik bersama-sama dengan orang-orang yang melakukan kejahatan; dan jangan aku mengecap sedap-sedapan mereka.

PENDAHULUAN:

2021 (2)Pandemi yang sudah hampir 2 tahun dialami oleh Bangsa ini sangat berdampak bagi kehidupan manusia. Pendapatan berkurang dan mungkin ada yang sampai kehilangan pendapatan. Tentusaja bahwa itu masalah. Selain itu, dalam rumah tangga masing-masing pasti kita menemukan banyak masalah. Berbagai macam respon setiap orang terhadap masalah. Ada yang meresponi masalah dengan: marah-marah, makan banyak, tidur, termenung, menangis dan ada juga yang berdoa. Dalam pembacaan ayat tersebut di atas kita mau belajar, bagaimana Daud menyikapi masalah atau pencobaan yang dihadapinya.

SIKAP YANG BENAR DALAM MENGHADAPI PENCOBAAN

  1. Berseru kepada Tuhan (ay 1)

Dalam ayat 1 diakatakan bahwa Daud berseru kepada Tuhan. Demikianlah seorang nabi Yeremia dan kitab Yer 33:3: “Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau….” Artinya bahwa berseru kepada Tuhan, saat menghadapi masalah adalah jalan terbaik, karena hanya Tuhan yang sanggup menjawabnya.

Apakah arti Berseru (Kbbi): Memanggil atau menarik perhatian dengan suara nyaring. Jadi ketika kita ada masalah tidak cukup diam dan tenang, tetapi harus benar-benar berteriak minta tolong. Seperti seseorang yang terkurung di dalam rumah, yang ingin membutuhkan pertolongan supaya ada yang menolongnya dan lepas dari tempat itu.

  1. Berdoa kepada Tuhan (ay 2)

Dalam Ay. 2 dikatakan bahwa: daud berdoa kepada Tuhan seperti Ukupan dan mengangkat tangan seperti persembahan korban. Dalam Keluaran 30:7: Di atasnya haruslah Harun membakar ukupan dari wangi-wangian; tiap-tiap pagi, apabila ia membersihkan lampu-lampu, haruslah ia membakarnya.

Ukupan dibakar oleh imam di depan tuhan yang memiliki pengertian atau berbicara tentang doa yang harus dipanjatkan terus-menerus di hadapan tuhan

Matius 7:7: “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu;  carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah , maka pintu akan dibukakan bagimu.

  1. Menjaga Perkataan atau lisan (ay 3)

Dalam Ay 3: Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku!   Daud tahu persis ketika sedang dalam tekanan, masalah yang berat, maka sangat mudah mengeluarkan perkataan yang menyakitkan. Sehingga dia mengatakan agar mengunci bibirnya.

Jangan mengucapkan sesuatu, jika sedang dalam keadaan marah. Lebih baik berdiam diri, dan jadilah tenang supaya kamu dapat berdoa (1 Petrus 4:7)

  1. Menjauhkan diri dari kejahatan (ay 4)

Dalam ayat 4 dikatakan: “jangan condongkan hatimu kepada yang jahat”. Artinya jangan mau terpengaruh kepada masalah. Jika anak berantam, orang tua jangan ikut-ikutan. Isteri ribut dengan tetangga, suami jangan ikut-ikutan dan sebaliknya. Masyarakat demo kepada Pemerintah atas kebijakan tentang PPKM, jemaat Tuhan jangan ikut-ikut demo. Lakukan bagian kita, yaitu berdoa, biarkan pemerintah melakukan bagiannya.

 

PENUTUP

Saudaraku, semua kita punya masalah masing-masing. Orang sukses dan yang sudah hebat juga punya masalah. Namun yang membedakan ialah mereka menyikapi masalah dengan sikap yang benar. Berseru kepada Tuhan,  tetap berdoa kepada Tuhan, menjaga perkataan, dan menjauhkan diri dari kejahatan atau jangan ikut-ikutan.

Pdt. Dr. Freddy Siagian, M.Th.,M.M.

Gereja Pentakosta Mangseng Bekasi

Minggu, 25 Juli 2021

2021 (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*